RSS

KISAH KU’HIDAYAT


Pengumuman Kelulusan Sekolah Menengah Atas sudah di umumkan salah satu SMA N di lampung tengah lulus 100 %. Begitu senang siswa –siswi ini merayakan kelulusan ini, contohnya seperti mencorat-coret seragam, konfoi di jalan dan banyak aktivitas yang lainnya. Salah satu siswa yang bernama Hidayat begitu bangga karena dia bisa lulus begitu juga dengan teman- temannya.
Setelah pengumuman aktivitas di sekolah pun sudah tidak dirasakan lagi oleh hidayat, aktivitas dia di rumah hanya tidur,makan, menonton telivisi, begitulah berulan-ulang semenjak ia lulus. Satu kegiatan yang tidak di pernah telat di lakukan oleh hidayat yakni menatap layar handphone untuk browsing sebuah situs jejaring sosial (facebook). Memang facebook belakangan ini gencar-gencarnya di kalangan masyarakat kecil, menengah sampai masyarakat kalangan atas.

Hidayat merasa bosan melakukan kegiatan yang monoton meurutnya, dia mencoba mencari suasana baru di facebook, dengan melihat orang-orang yang cantik untuk di tambahkannya menjadi teman. Satu jam lebih hidayat bermain facebook ini jari-jari hidayat merasa sudah merasa pegal untuk bertukar komentar dan menulis di dinding temannya. Dalam hatinya berkata “harooh... sepi banget ni facebook g ada pemberitahuan padahal udah mencoba aktif...”. dia memutuskan untuk melihat pemberitahuan untuk terakhir sebelum dia mengeluarkan akunnya, ternyata tak disangka ada satu pemberitahuan yang bertulisakn “limlim chaa menerima pertemanan anda”. Hidayat penasaran untuk siapa limlim cha itu . dengan melihat-lihat info pada akun,foto pada akun dan yang lain-lain hidayat tertarik untuk mengirimkan suatu post untuk limlim chaa dengan menulis “terima kasih udah confrm, dengan siapa? N anak mana ?”. terkirim lah post yang dikirimkan oleh hidayat pada limlim cha. Dengan waktu tak kurang dari 10 menit limlim chaa membalas post dari hidayat dengan kalimat “sama-sama,.. echa disini , anak bandung, kamu..kamu  ?”.  senang hidayat membaca balasan dari limlim chaa ini. Dengan cekatannya pun hidayat membalas percakapan dalam facebook ini.

komunikasi selalu dilakukan oleh hidayat pada saat membuka facebook , persaan hidayat lebih semangat untuk membuka akunnya dalam facebook karena bagi hidayat setelah melihat foto-foto limlim chaa ini dan tak kalah ketinggalan lagi respon dari limlim echa ni sangat tinggi. Merasa nyambung dalam komunikasi dan bercanda gurau di dunia maya hidayat memberanikan diri untuk meminta nomor handphone kepada limlim chaa. limlim chaa memberikan nomor hpnya tanpa basa-basi.


“assssssssiiiiiikkkkkkkk... gw dapet no hp nya..!?”. hidayat berteriak kecil dalam kamarnya.
hidayat dengan cepat menutup akun facebook nya , dan beralih untuk berkomunikasi via sms dengan limlim chaa. Sms pertama dari hidayat “sore.. echa y ?!!  lagi apa ni ?”. dengan cepat limlim chaa mebalas “sore juga.. iya q echa, emangnya ini siapa?!.jawab limlim chaa. dengan hati senang ternyata limlim echa berkenan untuk membalas sms dari hidayat “ini q hidayat cha, yang di facebook tadi.. !?”.hidayat membalasnya, komunikasi tetap berjalan dengan lancar.

2 minggu hidayat sudah berkomunikasi dengan limlim chaa, hidayat merasa bosan untuk mengetik sms terus menerus , ia mencoba menghubungi dengan cara menelpon limlim cha .

“tuuuuuuuuttttttttt...........tuuuuuuuuuuuutttttttttttt,,,,,,,.tuuuttttttt..... nada tunggu dalam jaringan handphone. Tak lam limlim chaa mengangkat telpon dari hidayat.
“hallo ...??”.echa berkata
“iya,, hallo , ganggu ngga ni cha saya menelpon kamu ?
“engga kok yat, nyantai aja saya malah seneng kamu mau menghubungi saya.” Limlim cha menjawab. 
panjang lebar hidayat mengobrol via telp, hidayat mengucap kalimat “udah dulu y cha .. nanti saya telpon lagi, saya mau madi dulu”.
dengan nada mesra limlim chaa berkata “owh.. iya yat mandi dulu sana udah sore ini, makasi y udah mau telp. Seneng deh.. ”.
dengan basa-basi akhirnya hidayat menutup telpon nya.
senyum-senyum hidayat sambil rebahan di atas kasur dalam kamarnya, hidayat berkata-kata sendiri “kayaknya cocok banget ni saya sama echa, besok saya telp lagi lah..... saya mau menyatakan cinta dengan nya”.

matahari pagi begitu cerah dihari ini, dayat menerima sms dari limlim chaa , hidayat bukannya membalas namun bergegas untuk menelponnya.
asik berbincang-bincang dayat akhirnya mengungkapkan isi hatinya kepada limlim chaa . begitu kaget limlim chaa mendengar nya namun di balik kaget nya itu limlim cha menyatakan “iya”. Di hari itu mereka menanggalkan hari jadinya. Dengan jarak yang begitu jauh tidak ada masalah dengan pasangan sejoli ini. Karena bagi mereka jarak bukanlah faktor yang fatal untuk menjalin suatu hubungan .

2 bulan mereka menjalin hubungan banyak kisah yang mereka lalui suka duka mereka jalani namun hanya lewat handphone saja .
suatu hari hidayat bertanya kepada limlim chaa “mmy (sebutan sayang hidayat kepada limlimcha) ?, kapan kita bisa ketemu ?”.tanya hidayat
“nanti ppy 2 bulan lagi, waktu tahun baru mmy maen tempat sodara mmy yang dilampung”.jawab limlim chaa.
“iya mmy ppy menunggu mu disini”. Sambung hidayat.
limlim chaa mempunyai saudara di lampung, kebetulan saudara nya itu satu kabupaten dengan hidayat. 

limlim chaa selalu mengeluh kepada hidayat, limlim chaa menderita kanker darah. Namun hidayat selalu memberi semangat kepada limlim chaa, bahwa limlimcha pasti bisa sembuh dari penyakitnya itu.
dengan setengah yakin limlim chaa menerima semangat dari hidayat ini.
yang membuat limlim chaa tidak yakin bahwa dia bisa bertahan hidup tidak lama lagi karena dokter memvonis echa, hanya bisa bertahn hidup selam 2 bulan dengan penyakitnya itu. Di sisi lain orang tua dari limlim chaa ini sudah tidak ada lagi, orang tuanya meninggal karena kecelakaan.
namun di balik itu limlim merasa sedikit semangat menjalani hidup karena kesetiaan dari dan spirit dari hidayat.

akhir Desember sudah berlalu semua manusia di dunia ini merayakan pergantian tahun, tetapi dibalik senang-senagnya masyarakat di dunia ini, hidayat merasa tahun ini kecewa karena imlim chaa batal untuk bertemu dengan hidayat.
seribu maaf di katakan lim lim cha terhadap hidayat bahwa dia batal untuk berkunjung karena kakaknya ada tugas di bandung yang tidak bisa ditinggalkan “maklum karen kakaknya dokter”.
dengan lapang dada hidayat menerima kekecewaan ini.
 Tahun baru sudah beranjak dan bulan pun berganti ke bulan selanjutnya , lengkap 5 bulan mereka berdua menjalani hubungan ini. Hidayat merasa berbeda dengan limlim chaa yang dahulu.limlim cha berubah menjadi cuek dan tak mau peduli terhadap hidayat.
namun dengan kepala dingin mereka berdua dapat menyelsaikan masalah ini.
Hari demi hari mereka menjalani hubungan ini terlintas pikiran hidayat “mmy, g pernah kelampung tai kok dia tau tempat-tempat di lampung y ?”.
persaan itupun semakin lebih menjadi disaat mereka saling bertelpon ria ada suara dari telponnya echa yang memanggil nama Santi. Dengan cepat telpon itu dimatikan oleh echa, memang kalau ada suara perempuan dari echa pasti telp ini dimatikan (itu yang menjadi misteri bagi hidayat selama ini) Dari situ persaan buruk hidayat semakin besar , “siapakah santi itu?” . di situasi seperti ini ketegasan hidayat pun keluar hidayat mendesak agar mengatakan siapa itu santi ?” namun echaa enggan untuk menjawabnya, echa selalu mengalihkan pembicaraan dikala hidayat bertanya seperti itu.

5 hari hidayat masih menyimpan rasa penasarn ini dan akhirnya hidayat menggunakan berbagai cara agar echa mengatakan siapa santi itu ?”. dengan nada yang berat keluar dari mulut limlim chaa “sebenernya santi itu saya ppy!!??” .jawab limlim chaa.
dengan rasa tidak percaya hidayat mendengar itu semua. Hidayat pun dengan cepat menutup telp dari limlim chaa. hidayat tertipu dalam percintaan ini . segera tanpa panjang lebar hidayat mengakhiri hubungan ini.
limlim chaa/ santi tidak bisa menerima ini semua karena hubungannya diakhiri begitu saja. Namun hidayat tidak mau lagi melanjutkan hubungan ini lagi.

santi adalah seorang gadis belia yang berumur 14 tahun.  santi menyamar sebagai limlim chaa selama dia menjalani hubungan dengan hidayat. Memang hidayat mengenal nama santi pada saat hidayat menjalani hubungan dengan limlim chaa, karena sesering kali limlim chaa menceritakan santi terhadap hidayat. Limlim chaa mengaku sesupu santi.

di posisi seperti ini hidayat merasa sakit hati sekali, ia di bodohi seorang gadis ber umur 14 tahun, dan dengan penyakit kankernya itu serta janji-janji manisnya limlm chaa untuk berkunjug ke lampung.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar