RSS

ANATOMI JAGUNG MATERI KULIAH SEMESTER 3


4.2 Pembahasan
Pada praktikum ini, dibahas mengenai struktur perkembangan tumbuhan berbiji. Namun yang dititikberatkan di sini ialah struktur anatomi dari tumbuhan biji tersebut. Pada umumnya, struktur anatomi tumbuhan berbiji tersusun atas tiga jaringan utama, yaitu jaringan pelindung, jaringan dasar, dan jaringan pengangkut. Untuk jaringan utama pada embrio, yaitu protederm yang nantinya akan menjadi epidermis (jaringan pelindung), meristem dasar yang nantinya akan menjadi jaringan dasar, dan prokambium yang nantinya akan menjadi xylem dan floem (jaringan pengangkut). Pada kesempatan kali ini kelompok kami mengamati perkembangan struktur anatomi dari tumbuhan jagung, oleh karena itu, kami melakukan penanaman biji jagung. Adapun waktu pengamatan yang dilakukan sampai pembuatan laporan ini ialah 7 hari terhitung mulai dari hari Kamis, 29 September 2011 sampai Rabu, 5 Oktober 2011. Sebelum memulai penanaman dan pengamatan terlebih dahulu kami menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan, yaitu polybag, tanah, air, tissue, mikroskop, preparat, jagung, kamera handphone, silet, dan alat tulis.
Langkah pertama yang kami lakukan dalam percobaan ini, yaitu menyiapkan polybag kemudian mengisinya dengan tanah secukupnya. Lalu, menanam benih jagung di dalam tanah tersebut dan menyiramnya dengan air. Penanaman benih jagung ini kami lakukan pada waktu pagi hari. Pada sore hari kami melakukan penggalian tanah untuk mengambil benih jagung tersebut untuk diamati struktur anatominya menggunakan mikroskop di laboratorium. Setelah mengamati embrio pada benih jagung tersebut, kami mengambil gambarnya. Hasilnya, didapat yaitu, terlihat ada protoderm.
Pada hari kedua, kami mengecek keadaan benih, mengambil benih jagung dari polybag dan mengambil gambarnya menggunakan kamera. Selanjutnya,mengamati benih jagung tersebut menggunakan mikroskop dan engambil gambarnya. Setelah diamati, terlihat radikula sudah muncul dari embrio, dan memperlihatkan rambut akar, jaringan pelindung (epidermis), dan jaringan dasar (korteks). Pada hari kedua ini baru mucul radikulanya saja.
Hari selanjutnya, yaitu hari ketiga. Kami mengecek keadaan benih, mengambil benih jagung dari polybag dan mengambil gambarnya menggunakan kamera. Selanjutnya, mengamati benih jagung tersebut menggunakan mikroskop dan mengambil gambarnya. Pada hari ketiga ini, telah muncul akar dan plumula. Setelah diamati akar dan plumulanya, terlihat pada akar terdapat  jaringan pelindung (epidermis), rambut akar. Pada plumula terlihat jaringan pelindung (epidermis).
Hari keempat, kami mengecek keadaan jagung, mengambil jagung dari polybag dan mengambil gambarnya menggunakan kamera. Selanjutnya, mengamati bagian-bagian jagung tersebut menggunakan mikroskop dan mengambil gambarnya. Sama seperti hari kedua, pada hari keempat ini telah mucul akar da plumula, namun dengan ukuran yang lebih panjang dari hari sebelumnya. Setelah diamati akar dan plumulanya, terlihat pada akar terdapat jaringan pelindung (epidermis), rambut akar. Dan pada plumula terlihat jaringan pelindung (epidermis), jaringan parenkim (korteks).
Hari kelima, yang kami lakukan adalah mengecek keadaan jagung, mengambil jagung dari polybag dan mengambil gambarnya menggunakan kamera. Selanjutnya, mengamati jagung tersebut menggunakan mikroskop dan mengambil gambarnya. Pada hari kelima ini telah muncul batang dan daun. Setelah diamati, pada bagian akar terlihat jaringan pelindung (epidermis), rambut akar. Pada batang terlihat jaringan pelindung (epidermis), jaringan parenkim (korteks), endodermis, stele, jaringan pengangkut (xylem dan floem), dan pada daun terlihat jaringan pelindung (epidermis), endodermis, stele, jaringan parenkim (korteks), jaringan pengangkut (xylem dan floem).
Hari keenam, kami mengecek keadaan jagung, mengambil jagung dari polybag dan mengambil gambarnya menggunakan kamera. Selanjutnya, mengamati jagung tersebut menggunakan mikroskop dan mengambil gambarnya. Setelah diamati akar, batang, dan daunnya, terlihat pada bagian akar terdapat  jaringan pelindung (epidermis), rambut akar, jaringan pengangkut (xylem dan floem). Pada batang terlihat jaringan pelindung (epidermis), jaringan parenkim (korteks), endodermis, stele, jaringan pengangkut (xylem dan floem). Dan pada daun terlihat ada jaringan pelindung (epidermis).
Hari terakhir, yaitu hari ketujuh. Kami mengecek keadaan jagung, mengambil jagung dari polybag dan mengambil gambarnya menggunakan kamera. Selanjutnya, mengamati jagung tersebut menggunakan mikroskop dan mengambil gambarnya. Setelah diamati akar, batang, dan daunnya, terlihat pada bagian akar terdapat jaringan pelindung (epidermis), rambut akar, jaringan pengangkut (xylem dan floem). Pada bagian batang terlihat jaringan pelindung (epidermis), jaringan parenkim (korteks), endodermis, jaringan pengangkut (xylem dan floem). Dan pada daun terlihat jaringan pelindung (epidermis).


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar